Tweet |
Efektivitas dalam sebuah program diet emang kadang hanya dilihat dari bukti empiris saja, tanpa memperhatikan dasar ilmiahnya. Padahal meskipun itu berhasil bagi orang yang pernah mencoba, tapi belum terbukti tentu aman bagi orang kebanyakan.
Berikut ini adalah 8 diet ekstrim yang tidak masuk akal, yang dikutip dari Forbes.
Diet Cuka Apel
Menurut yang ada di majalah Allure, beberapa artis Hollywood seperti Heidi Klum dan Fergie termasuk penganut di diet ini. Dengan minum 3 sendok teh cuka apel (Apple Cider Vinegar) sebelum makan, diyakini nafsu makan berkurang dan juga banyak lemak akan terbakar.Para ahli mengatakan, "tidak ada bukti ilmiah dengan anggapan itu, bahkan kadar asam yang tinggi bisa membakar dinding perut dan kerongkongan". Namun jika di kemudian hari sakit, maka anggapan itu jadi benar karena orang sakit biasanya memang tidak punya nafsu makan.
Diet Cotton Ball (Bola kapas)
Bola kapas yang biasa digunakan untuk merawat luka ternyata sering lho dipakai untuk menurunkan berat badan. Menurut pakar diet David Edelson, MD, "beberapa model dan penari sengaja menelan bola kapas hanya untuk membuat perutnya terasa penuh sehingga dia tidak merasakan cepat lapar".Karena bola kapas tidak bisa dicerna, maka bola kapas yang ada di dalam perut sangat berisiko untuk kesehatan. Para ahli gizi menyarankan, dengan makan makanan berserat tinggi seperti sayur dan buah-buahan sebenarnya bisa memberi efek serupa dan tanpa efek samping.
Diet Cacing Pita
Di awal 1920-an, di Eropa pernah beredar kapsul obat diet dengan cacing pita di dalamnya. Cacing tersebut secara teori dapat menyerap sebagian makanan yang ada di tubuh, sehingga tetap kurus meski banyak makan.Namun pada prakteknya dengan bantuan dari cacing pita tidak pernah bisa dikendalikan. Nutrisi penting pun juga ikut dimakan, sehingga bisa memicu masalah bagi pencernaan dan kurang gizi.
Diet Pencahar
Taukah kamu, salah satu selebriti paling seksi, Beyonce dalam menjaga bentuk tubuhnya dengan meminum obat pencahar 2 kali sehari. Sedangkan untuk mengatasi rasa laparnya, ia hanya mengkonsumsi jus yang berisi campuran lemon dan cabe rawit.Apapun jenis pencahar umumnya bersifat dalam merusak sistem normal di dalam saluran pencernaan. Penggunaan yang berlebih seperti 3-7 hari sangat tidak dianjurkan.
Diet Bretharianisme
Di Amerika sana, diet ini sangat dipopulerkan oleh praktisi yoga, Willey Brooks. Hanya berawal dari keyakinan bahwa dengan sinar matahari dan kekuatan spiritual adalah sumber kehidupan, para penganut diet breatharianisme ini sangat menghindari makan dan minum.Tidak ada bukti ilmiah memang bahwa manusia bisa bertahan hidup hanya dengan mengandalkan sinar matahari. Oleh karena itu, ahli gizi tidak menganjurkan diet semacam ini karena bisa memicu kelaparan.
Diet Freegan alias Diet Gratisan
Yang diadaptasi dari diet Vegan atau dengan hanya memakan makanan dari tumbuh-tumbuhan, para penganut diet ini hanya memakan makanan yang tidak membutuhkan biaya (free) sama sekali. Sisa makanan dari orang lain serta tumbuh-tumbuhan liar yang ada di sekitar merupakan sumber nutrisi utama di dalam diet ini.Kalangan dokter mengatakan, tidak ada sisi negatif dari diet semacam ini selama tetap memperhatikan kebersihannya. Kalaupun ada, hanya terkesan yang menjijikkan.
Diet Fletcherisme
Di awal tahun 1900-an, Horace Fletcher memperkenalkan sebuah metode diet yang cukup ekstrem. Semua makanan yang dikonsumsi musti dikunyah 100 kali, lalu sari-sari yang bercampur dengan air liur ditelan, sementara itu ampasnya di buang.Meskipun memang terkesan sangat ekstrem, namun pada dasar ilmiahnya bisa menjelaskan flethcerisme. Menurut para pakar gizi, mengunyah makanan secara perlahan dapat pula mencegah makan yang berlebihan.
Diet HCG (human chorionic gonadotropin)
Taukah kamu, hormon yang berasal dari plasenta ibu hamil ini diyakini dapat membakar lemak. Seseorang yang menyuntikkan hormon ini dan kemudian hanya mengonsumsi 500 kalori/hari di yakini dapat mengurangi berat badannya hingga 0,5 kg/hari.Namun para dokter mengingatkan, suntikan hormon ini sangat berbahaya jika dilakukan tanpa indikasi yang jelas. Selain itu, asupan 500 kalori/hari dinilai juga sangat rendah